Infokasus.id Banda Aceh, Aceh, 25 Mei 2025 – Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina) menilai wacana menjadikan Banda Aceh sebagai “Kota Parfum” sebagai gimmick semata. Direktur Forbina, Muhammad Nur, menegaskan branding tersebut terburu-buru, tidak berbasis kajian, dan dipaksakan tanpa melibatkan masyarakat.
“Ini bukan aspirasi rakyat, melainkan ambisi elit,” tegas Muhammad Nur. Ia mempertanyakan kesiapan Banda Aceh menyandang predikat tersebut, mengingat hanya ada dua usaha kecil parfum lokal dan ekosistem nilam yang belum terkelola secara profesional.
“Apakah masyarakat, petani nilam, UMKM, akademisi, dan pelaku pasar dilibatkan? Atau ini sekadar proyek simbolik untuk pencitraan?” tanya Muhammad Nur. Ia mengingatkan agar branding kota didasarkan pada fakta sosial, budaya, dan ekonomi yang nyata, bukan angan-angan.
Forbina mendesak pemerintah kota untuk fokus mendukung UMKM lokal agar naik kelas dan menembus pasar global, bukan hanya mengejar branding yang belum siap.
Kontak:
[Timred dan Kontak Person Forbina]
0 Komentar