Infokasus.id Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan – Kritik pedas membanjiri Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Soppeng menyusul terungkapnya fakta miris: para pemimpin di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) – Dandim 1423/Soppeng, Kapolres, dan Kajari – terpaksa menggunakan kendaraan dinas yang tak layak, bahkan kendaraan pribadi
Kajari dan Kapolres Soppeng sama sekali tak mendapat kendaraan dinas resmi dari Pemda. Mereka menjalankan tugas negara dengan kendaraan pribadi.
Lebih memprihatinkan lagi, Dandim 1423/Soppeng hanya mengandalkan Toyota Innova keluaran lama milik Tim Penggerak PKK Kabupaten Soppeng, bukan kendaraan dinas institusional.
Alfred, Ketua Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara (LPKN), mengecam keras Pemda Soppeng atas kelalaian dan pengabaian ini.
Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap institusi negara yang menjadi pilar utama stabilitas dan pelayanan publik.
Alfred juga menyoroti kontribusi Dandim 1423/Soppeng yang aktif mendampingi petani dalam program swasembada pangan nasional.
"Ironis, seseorang yang berdedikasi tinggi, berjuang untuk rakyat, malah mendapat perlakuan tak pantas. Di mana penghargaan dan tanggung jawab Pemda?" tegasnya.
Hingga Sabtu (17/5), Pemda Kabupaten Soppeng belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tajam ini.
Ketidakpedulian Pemda terhadap para pemimpin yang bertugas menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat menimbulkan pertanyaan besar tentang prioritas pembangunan di Kabupaten Soppeng.
Apakah pengabdian dan dedikasi pemimpin daerah hanya dihargai dengan kendaraan dinas yang layak?
0 Komentar