Infokasus.id Manado, Sulawesi Utara, 30 Mei 2025 – Tim Resmob Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulut berhasil membongkar praktik perdagangan orang yang dilakukan melalui aplikasi pertemanan Michat.
Dalam operasi yang dilakukan Jumat pagi pukul 05.00 WITA di Jalan 14 Februari, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, polisi menangkap seorang pria berinisial YYN alias Yoel (20) yang diduga kuat berperan sebagai germo.
Yoel tertangkap basah bersama dua wanita di dalam mobil, yang diduga menjadi korban eksploitasi seksualnya (Polda Sulut, 2025).
Penangkapan ini bermula dari patroli rutin Tim Resmob. Kecurigaan muncul saat polisi menemukan Yoel bersama dua wanita di dalam mobil. Pemeriksaan di tempat mengungkap fakta mengejutkan: ponsel Yoel aktif digunakan untuk melakukan transaksi perdagangan orang melalui aplikasi Michat.
Yoel diduga memfasilitasi pertemuan antara wanita yang menjadi korban dengan para pria hidung belang.
Tarif yang dipatok berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000 per tamu, dengan Yoel menerima bagian Rp100.000 dari setiap transaksi (Komisi Nasional Perempuan, 2024).
Dalam sehari, jika aplikasi Michat diaktifkan, Yoel dapat memperoleh hingga tiga tamu. Hal ini menunjukkan betapa sistematisnya praktik eksploitasi seksual yang dilakukan.
Modus operandi yang digunakan merupakan kejahatan terorganisir yang memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas jaringan dan mencari keuntungan (UU TPPO, 2022). Setelah penangkapan, Yoel dan kedua wanita yang diduga menjadi korban (saksi) dibawa ke Markas Polda Sulut untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Kasubdit Jatanras Polda Sulut, Ipda Ahmad Waafi, membenarkan penangkapan tersebut.
Barang bukti yang diamankan berupa ponsel dan uang tunai yang diduga hasil transaksi. Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulut untuk penyelidikan lebih lanjut dan proses hukum selanjutnya.
Polisi saat ini sedang melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas di balik praktik perdagangan orang ini. Kelompok ini diduga telah beroperasi selama beberapa waktu dan telah mengeksploitasi sejumlah wanita.
Michael H
0 Komentar