Infokasus.id MAKASSAR Sulawesi Selatan– Sebuah kebakaran dahsyat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Andi Tonro 6, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar, Jumat (16/5/2025) pukul 15.15 WITA.
Api yang diduga berasal dari korsleting listrik melalap delapan rumah, mengakibatkan 14 kepala keluarga (KK) atau 63 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam, terutama karena salah satu rumah yang terbakar adalah milik keluarga korban kekerasan seksual yang sebelumnya telah menjadi sorotan publik.
Trauma Berlapis bagi Korban Kekerasan Seksual
Anak perempuan berusia 6 tahun, korban kekerasan seksual yang juga siswi TK Bhayangkari Brimob, kembali mengalami trauma setelah rumahnya rata dengan tanah. Ibunya, Hasna, menceritakan kepanikan saat menyelamatkan anaknya dari amukan api.
Mereka hanya berhasil menyelamatkan diri dengan pakaian yang melekat di badan dan beberapa dokumen penting. Saat ini, keluarga mengungsi di rumah saudara dan fokus pada pemulihan trauma anak serta membersihkan puing-puing kebakaran untuk mendirikan tenda darurat.Bantuan Mendesak dan Koordinasi Antar Lembaga
Hasna berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan dan meminta UPT PPA Kota Makassar serta Tim PBH Peradi untuk berkoordinasi guna memberikan dukungan terbaik bagi putrinya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan moral dari media. Selain bantuan tempat tinggal sementara (tenda dan perlengkapan keluarga), pasokan listrik yang sempat padam pasca kebakaran juga perlu segera dinormalisasi.
Penanganan bencana melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, TNI/Polri, RT/RW, Babinsa, Linmas, dan relawan SIBAT PMI Tamalate. Peristiwa ini menyoroti pentingnya dukungan sistemik bagi korban kekerasan seksual dan mereka yang terdampak bencana.
0 Komentar