Infokasus.id Mandailing Natal, [Tanggal] – Krisis air bersih melanda Mandailing Natal (Madina)! Air PDAM Tirta Madina berubah menjadi "kopi susu" pekat, berbau busuk, dan mengalir ke rumah warga selama berminggu-minggu. Kemarahan publik memuncak, tuntutan pemecatan direktur PDAM menggema, sementara sang direktur memilih bungkam seribu bahasa.
Lautan keluhan membanjiri media sosial. Foto dan video air keruh bak "kopi susu" menjadi bukti nyata pelayanan PDAM yang dinilai amburadul. "Air keruh, tekanan kecil, tarif mencekik! Ini perampokan!" geram seorang warga yang viral di media sosial.
Ironisnya, Direktur PDAM Tirta Madina, Iswadi Batubara, memilih menghindar dari tanggung jawab. Ketika dikonfirmasi wartawan, ia hanya membalas dengan pesan bernada guyonan dalam bahasa Mandailing, menolak memberikan penjelasan tertulis yang dibutuhkan sebagai bukti administrasi. Sikap ini semakin memicu amarah warga.
PDAM berkilah bahwa keruhnya air disebabkan pembukaan lahan di hulu sungai dan minimnya fasilitas penyaringan. Mereka mengaku telah mengusulkan pembangunan filter melalui APBD, namun terganjal efisiensi anggaran. Alasan ini dinilai sebagai "cuci tangan" dan tidak menyelesaikan masalah.Fraksi Gerindra DPRD Madina turut mengecam keras kondisi ini. Mereka menuntut pemerintah daerah segera membangun instalasi penyaringan di hulu sungai untuk menjamin kualitas air. Aktivis lokal bahkan menyerukan evaluasi total kinerja manajemen PDAM dan mendesak pemecatan direktur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan pelayanan.
Warga Madina menuntut tindakan nyata! Mereka mendesak PDAM Tirta Madina segera melakukan perbaikan menyeluruh, memperkuat sistem pengolahan dan distribusi air, serta mengakhiri mimpi buruk "air kopi susu" yang merugikan dan membahayakan kesehatan.
(Magrifatulloh)
0 Komentar